Takengon (inmas) — Satu unit rumah guru
Raudhatul Athfal (RA) hancur dari ganasnya banjir bandang yang terjadi di Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh pada Rabu (13/5/2020) sore.
Kejadian yang berlangsung di tengah hujan deras itu menyebabkan turunnya material bebatuan bercampur lumpur serta kayu dari kawasan singah mata yang merendam sejumlah rumah warga.
Salah satu rumah terdampak dari banjir bandang adalah rumah ibu Hairani, guru Raudhatul Athfal (RA) Alfitrah terminal lama yang rusak berat.
Mendengar kabar musibah tersebut, Kakankemenag Aceh Tengah, Drs H Amrun Saleh MA beserta Kasubbat TU, Wahdi MS MA dan para Kepala Penyelenggara melihat lokasi kejadian di kampung Paya Tumpi Baru pada Kamis (14/4/2020) pagi.
Saat di lokasi kejadian, Kakankemenag Aceh Tengah, Drs H Amrun Saleh MA mengucapkan rasa belasungkawa kepada Ibu Hairani beserta keluarga atas musibah banjir bandang yang terjadi pada Rabu sore itu.
“Semoga ibu Hairani dan keluarga diberi kesabaran atas cobaan yang diberikan Allah, mudah-mudahan Allah menggantinya dengan yang lebih baik nantinya.” ungkap Drs H Amrun Saleh MA.
Dari penuturan ibu Hairani, kawasan tempat tinggal mereka yang selama ini relatif aman dari banjir dan menjadi area perkebunan kopi itu tiba tiba diamuk air bah yang menyeret bebatuan, tanah berlumpur dan bongkahan kayu, menerjang pemukiman penduduk hingga tidak dapat lagi menyelamatkan harta benda mereka.
Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah melakukan upaya penanggulangan salah satunya mendirikan posko untuk para korban banjir bandang yang berjumlah sekitar 220 KK.
